Sunday, October 9, 2016

Artikulasi dan Artikulator



ARTIKULASI DAN ARTIKULATOR
Artikulasi adalah perangkat alat-alat ucap atau alat-alat bicara dimana hasil mekanisme kerjanya memproduksi suara atau bunyi bahasa yang memiliki sifat-sifat khusus. Sehingga bunyi yang dihasilkan antara satu dengan yang lainnya berbeda. Organ artikulasi yang berkaitan dengan otot-otot bicara berperan penting dalam perolehan bicara. otot-ototnya yaitu bibir, lidah, velum. Sedangkan yang menggerakkan otot-otot bicara tersebut yaitu saraf cranial, yaitu nervus 10 atau nervus vagus, nervus 12 atau nervus glosopharyngius dan nervus 5 + 9. nervus 10 mensyarafi otot-otot velum, dan nervus 12 mensyarafi dinding pharing.
Artikulator adalah alat ucap yang bersentuhan atau yang didekatkan untuk membentuk bunyi bahasa. Daerah artikulasi adalah daerah pertemuan antara dua artikulator. Berikut penjelasannya:
         ·         Bilabial - bibir atas dan bibir bawah (kedua bibir terkatup), misal: (p), (b), (m)
         ·         Labiodental - bibir bawah dan ujung gigi atas, misal: (f)
         ·         Alveolar - ujung/daun lidah menyentuh/mendekati gusi, misal: (t), (d), (s)
         ·         Dental - ujung/daun lidah menyentuh/mendekati gigi depan atas
         ·         Palatal - depan lidah menyentuh langit-langit keras, misal: (c), (j), (y)
         ·         Velar - belakang lidah menempel/mendekati langit-langit lunak, misal: (k), (g)
         ·         Glotal (hamzah) - pita suara didekatkan cukup rapat sehingga arus udara dari paru-paru tertahan, misal: bunyi yang memisahkan bunyi (a) pertama dan (a) kedua pada kata saat.
Cara artikulasi adalah cara artikulator menyentuh atau mendekati daerah artikulasi :
          ·         Bunyi hambat - kedua bibir terkatup, saluran ke rongga hidung tertutup, kemudian katup bibir dibuka tiba-tiba. Misal: (p) dan (b)
          ·         Bunyi semi-hambat - kedua bibir terkatup, udara dikeluarkan melalui rongga hidung. Misal: (m)
           ·         Bunyi frikatif - arus udara dikeluarkan melalui saluran sempit sehingga terdengar bunyi berisik (desis). Misal: (f) dan (s)
           ·         Bunyi lateral - ujung lidah bersentuhan dengan gusi dan udara keluar melalui samping lidah. Misal: (l)
          ·         Bunyi getar - ujung lidah menyentuh tempat yang sama berulang-ulang. Misal: (r)
Selain bunyi-bunyi di atas, ada bunyi yang cara pembentukannya sama seperti pembentukan vokal, tetapi tidak pernah dapat menjadi inti suku kata. Misal: (w) dan (y) disebut dengan semi vokal.

No comments:

Post a Comment