Sunday, October 9, 2016

Laporan Praktikum IPA Baterai Jeruk Nipis



DASAR TEORI
Charles du Fay (antara 1698-1739) berkebangsaan Perancis, ia mengetahui bahwa elektrik itu terdiri dari negatif (-) dan positif (+). Sejauh itu banyak sekali penelitian tentang listrik dan pada tahun 1800 barulah manusia bisa menikmati gunanya listrik. Pada tahun 1800 Alessandro Volta berpendapat bahwa listrik itu seperti air dan berarti listrik itu sangat berguna karena mempunyai tenaga, dan dari hasil kerja kerasnya ia pun berhasil membuat baterai dan kita tahu bahwa baterai adalah sumber listrik.
Baterai adalah alat listrik kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik. Terdapat 2 proses kimia listrik pada baterai yaitu, proses pengisian  dan  proses pengosongan, dimana pada saat pengisian/charge energi listrik diubah menjadi energi kimia dan saat pengosongan/discharge energi kimia diubah menjadi energi listrik.
Baterai terdiri atas beberapa sel listrik, sel listrik tersebut menjadi penyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia. Sel baterai tersebut dinamakan elektroda-elektroda. Elektroda negatif (katoda), berfungsi sebagai pemberi elektron (penghantar). Elektroda positif (anoda) yang terbuat dari batang karbon berfungsi sebagai penerima elektron. Antara anoda dan katoda akan mengalir arus yaitu dari kutub positif (anoda) ke kutub negatif (katoda). Sedangkan elektron akan mengalir dari katoda menuju anoda.
Energi listrik adalah energi yang disebabkan oleh mengalirnya muatan listrik di dalam sebuah rangkaian. Suatu energi listrik harus memiliki arus listrik yang berfungsi sebagai penghantar aliran muatan listrik, arus listrik mengalir karena adanya beda potensial listrik atau tegangan listrik. Dalam arus listrik arah muatan negatif (elektron) berlawanan arah dengan muatan positif (proton). Kuat arus listrik dapat di ukur menggunakan Amperemeter yang di ukur dalam rangkaian seri, sedangkan tegangannya dapat diukur dengan Voltmeter (Alfatah dan yusuf, 2008: 149).
Energi listrik selain dapat diperoleh dari bahan nonorganik, juga dapat diperoleh dari bahan organik, seperti buah. Kita dapat menggunakan buah jeruk nipis sebagai sumber listrik pengganti baterai. Jeruk nipis seperti halnya sebuah baterai mengandung asam yang bersifat elektrolit yang dapat menghasilkan energi listrik. Ketika reaksi kimia antara asam pada jeruk nipis dan lempengan-lempengan berlangsung, pada saat itulah energi listrik dapat dihasilkan. Lempengan-lempengan yang digunakan berfungsi sebagai elektroda negatif (paku yang terbuat dari besi) dan elektroda positif (uang logam dari tembaga).
BATERAI JERUK
a.       Tujuan
Menguji kemampuan buah jeruk dalam menghasilkan arus listrik
b.      Alat dan bahan
1.      Jeruk nipis 5 biji
2.      Lempeng seng ukuran 5 cm x 0,5 cm sebanyak 5 lembar (paku)
3.      Lempeng tembaga 5 batang ukuran 5 cm x 0,5 cm (kabel tembaga)
4.      Kabel halus
5.      Lampu LED
c.       Cara kerja
Percobaan 1 (1 buah jeruk)
1.      Tancapkan 1 lembar pelat tembaga dan 1 lembar pelat seng ke 1 buah jeruk dengan jarak antar pelat sekitar 5 cm.
2.      Hubungkan kabel halus lampu LED, yang merupakan kutub negatif, ke pelat tembaga. Lalu hubungkan kabel halus lampu LED, yang merupakan kutub positif, ke pelat seng.
3.      Ukur tegangan (voltase) dan kuat arus dengan menggunakan multimeter.
4.      Amati lampu LED apakah menyala atau tidak.

Percobaan 2 (2 buah jeruk)
1.      Tancapkan 1 lembar pelat tembaga dan 1 lembar pelat seng ke 1 buah jeruk dengan jarak antar pelat sekitar 5 cm. Lakukan juga pada jeruk kedua, jeruk ketiga, dan jeruk keempat.
2.      Hubungkan kabel halus pada jeruk yang satu dengan jeruk yang lain. (pelat tembaga pada satu jeruk dihubungkan dengan pelat seng pada jeruk kedua menggunakan kabel halus).
3.      Ukur tegangan (voltase) dan kuat arus dengan menggunakan multimeter.
4.      Amati lampu LED apakah menyala atau tidak.



Percobaan 3 (4 buah jeruk)
1.      Tancapkan 1 lembar pelat tembaga dan 1 lembar pelat seng ke 1 buah jeruk dengan jarak antar pelat sekitar 5 cm. Lakukan juga pada jeruk yang lain.
2.      Hubungkan kabel halus pada jeruk yang satu dengan jeruk yang lain. (pelat tembaga pada satu jeruk dihubungkan dengan pelat seng pada jeruk yang lain menggunakan kabel halus).
3.      Ukur tegangan (voltase) dan kuat arus dengan menggunakan multimeter.
4.      Amati lampu LED apakah menyala atau tidak.

Percobaan 4 (6 buah jeruk)
1.      Tancapkan 1 lembar pelat tembaga dan 1 lembar pelat seng ke 1 buah jeruk dengan jarak antar pelat sekitar 5 cm. Lakukan juga pada jeruk yang lain.
2.      Hubungkan kabel halus pada jeruk yang satu dengan jeruk yang lain. (pelat tembaga pada satu jeruk dihubungkan dengan pelat seng pada jeruk yang lain menggunakan kabel halus).
3.      Ukur tegangan (voltase) dan kuat arus dengan menggunakan multimeter.
4.      Amati lampu LED apakah menyala atau tidak.

Percobaan 5 (8 buah jeruk)
1.      Tancapkan 1 lembar pelat tembaga dan 1 lembar pelat seng ke 1 buah jeruk dengan jarak antar pelat sekitar 5 cm. Lakukan juga pada jeruk yang lain.
2.      Hubungkan kabel halus pada jeruk yang satu dengan jeruk yang lain. (pelat tembaga pada satu jeruk dihubungkan dengan pelat seng pada jeruk yang lain menggunakan kabel halus).
3.      Ukur tegangan (voltase) dan kuat arus dengan menggunakan multimeter.
4.      Amati lampu LED apakah menyala atau tidak.

TABEL PENGAMATAN

NO.
PERCOBAAN
TEGANGAN (VOLT)
KUAT ARUS
LED
1
1 buah Jeruk nipis
0,46 volt
0,05 MA
Tidak menyala
2
2 buah Jeruk nipis
0,90 volt
0,03 MA
Tidak menyala
3
4 buah Jeruk nipis
1,43 volt
0,03 MA
Tidak menyala
4
6 buah Jeruk nipis
3,67 volt
0,04 MA
Tidak menyala
5
8 buah Jeruk nipis
1,65 volt
-
Tidak menyala
6
8 belimbing
-
-
Tidak menyala
7
-
-
-
-



No comments:

Post a Comment