KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat ALLAH SWT. atas segala
limpahan rahmat, inayah, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan laporan ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana . semoga hasil laporan ini ini dapat di
pergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
profesi keguruan .
Harapan
kami semoga makalah ini dapat membantu menambah pemahaman pembaca dalam hal pengajaran yang
menyankut psikilogi pada anak didik.
Hasil laporan
ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada
para pembaca untuk memberikan kritik dan saran agar kedepan dapat
tercipta makalah yang lebih baik.
Serang, 23 mei 2015
kelompok
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Dalam
memberikan layanan bimbngan kepada siswa, tidak serta erta begitu saja. Akan
tetapi ada beberapa prosedur di dalamnya yang mesti di pahami. Sehingga dalam
pelaksanaan berjalan dengan baik, dan apa yang di harapkan dari bimbingan
tercapai dengan baik.
Abin syamsudin
makmun (2005), membagi prosedur dalam layanan bimbinngn dalam beberapa tahap ;
1)identifikasi kasus 2) identifikasi masalah 3) analisis maslah (diagnosis), 4)
estimasi dan identifikasi alternatif pemecahan (prognosis), 5)tindakan
pemecahan masalah, dan tindakan lanjutan.
B.
Pembatasan Masalah
Untuk memudahkan pembuatan laporan
hasil observarsi di SDN CIGONDANG 2” tim
penulis dalam pembuatan laporan hasil observasi ini menggunakan sumber-sumber
dari buku dan media social. Maka perlu adanya pembatasan masalah sehingga didalam
pembahasan dan objek yang akan dikaji didalamnya memenuhi target.
C.
Perumusan Masalah
1.
Bagaimana proses pembelajaran di sekolah dasar ?;
2.
Apa saja kendala dalam proses pembelajaran di SD ?;
3.
Kenapa peserta didik kurang antusias dalam
pembelajaran?.
D.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui proses pembelajaran dan karakteristik
peseta didik;
2.
Untuk mengetahui kendala dalam proses
pembelajaran;
3.
Untuk mengetahui penyebab kurangnya antusias peseta
didik menerima pelajaran.
E. Manfaat
Penelitian
Penelitian
ini memliki 2 jenis manfaat, yakni manfaat teoritis dan manfaat praktis
1. Manfaat
Teoritis
Secara
teoritis, penelitian ini dapat dianfaatkan sebagai informasi dan acuan dasar
dalam upaya memperoleh pengetahuan dan pemahaman. selain itu, penelitian ini sebagai
bahan pembanding bagi peneliti berikutnya yang tertarik meneliti dalam
pembelajaran psikoligi peserta didikdi sekolah
dasar. diharapkan juga, penelitian ini bermanfaat dalam dunia linguistik untuk
memberikan pemahaman mengenai proses pembelajaran yang ada di sekolah dasar.
2. Manfaat
Praktis
Temuan dalam
penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis yang berguna di
dunia pendidikan. Dengan demikian diharapkan tidak ada lagi kesalahan pemilihan
cara mengajar untuk pembelajaran di
sekolah dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
HASIL WAWANCARA GURU WALIKELAS SDN CIGONDANG 2
PEDOMAN WAWANCARA
1.
Wawancara
ke : Guru
walikelas
2.
Waktu
wawancara : 22 Mei 2016 pukul 15.00 WIB
3.
Nama
guru
:- Ibu Tini Kartini
4. Proses wawancara
: -
Dra. Tini
Kartini atau biasa di panggi ibu tini ini
adalah guru walikelas di SDN Cigondang 2 lahir di Pandeglang, 21 April 1969 (47
tahun) beliau tinggal di kp.Karabohong
rt/rw 01/02 Labuan, Pandeglang-Banten Ibu tini sangat di kagumi oleh
murid-muridnya karena karakteristik dan sifatnya yang baik, ramah dan mau terbuka
kepada murid-muridnya. Beliau sudah menjadi guru walikelas selama 23tahun.
Sedikit cerita awalnya ibu tini tidak langsung mengajar di SDN cigondang 2.
Awalanya menjadi guru di sekolah swasta yang berada di pedalaman kemudian pada
tahun 1993 mendapat SK CPNS di SDN Cigondang 2, hingga sekarang.
Alasan ibu tini memilih menjadi guru
walikelas dibanding guru mata pelajaran karena beliau menganggap bahwa menjadi
guru walikelas sd tidak berat karena dari awal calon guru sd itu harus
menguasai semua mata pelajaran dan harus dapat memahami karakteristik siswa
yang bereda-beda maka dari itu ibu tini memutuskan untuk menjadi guru walikelas
saja karena berhubungan dengan psikologi siswa nya langsung dan menghadapi
karakteristik siswa nya dikelas yang berbeda-beda.
No
|
Pertanyaan
|
Daftar jawaban
|
1
|
Masalah
apa yang sering dihadapi siswa?
|
·
siswa tidak mau diam saat belajar
·
siswa tidak nurut kepada guru
·
siswa Sering becanda saat jam pelajaran dikelas
·
siswa Sering mengobrol saat guru menerangkan
·
siswa Berkelahi di kelas
|
2
|
Apa
dampak atau akibat paling parah ketika siswa mengalami masalah tersebut?
|
Siswa
yang berkelahi dikelas di panggil keruang guru saat jam istirahat tiba,
diberi teguran dan apabila mengulangi lagi dipanggil orang tuanya.
|
3
|
Masalah
sosial apa yang paling banyak dialami siswa?
|
·
Kurang
mampu atau tidak mau bersosialisasi
·
Cuek
dengan teman
·
Murung
di kelas mungkin karena masalah pada
keluarga
4.
|
4
|
Apa
dampak atau akibat paling parah ketika siswa mengalami masalah sosial?
|
·
Tidak
punya teman
·
Tidak
betah berada di lingkungan keluarga
·
Tidak
betah di kelas
3.
|
5
|
Faktor
apa saja yang diduga menyebabkan masalah pribadi atau sosial tersebut?
|
·
Dari diri sendiri :
·
Merasa
tidak puas dengan apa yang di miliki seperti saat temannya beli sepatu baru
atau semacamnya biasanya dia juga ingin seperti temannya sedangkan dia dari
keluarga yang tidak mampu atau maksudnya dia tidak bisa membeli sepatu baru seperti
temannya.
·
Tidak
suka pada mata pelajaran tertentu sehingga menyebabkan siswa tidak betah di
kelas.
·
Dari lingkungan:
·
Broken
home, tidak tinggal bersama orang tua atau hanya tinggal dengan salah satu
orang tua atau tinggal dengan nenek dan kakek.
·
Orang
tua tidak memiliki penghasilan yang cukup,sehingga tidak bisa memenuhi apa
yang diinginkan anak.
3.
|
6
|
Bagaimanakah
upaya kuratif untuk mengatasi masalah pribadi atau sosial tersebut?
|
·
memanggil
anak yang berkelahi dikelas dipanggil ke ruang guru untuk menyelesaikan
permasalahan siswa tersebut dengan temannya.
·
Memanggil
orang tua untuk membicarakan permasalahan yang dihadapi anaknya.
·
Siswa
yang sedang bercanda saat guru menerangkan biasanya diberi pertanyaan agar
siswa tersebut kembali fokus ke pelajaran tersebut.
·
Siswa
yang nakal atau yang tidak percaya diri atau kurang bersosialisasi biasanya
diberikan kepercayaan untuk menjadi ketua kelas agar tumbuh rasa percaya diri
dan menghilangkan rasa masa bodo terhadap sesuatu dan agar siswa tersebut
merasa dirinya penting.
|
8
|
Bagaimanakah upaya pengembangan
jika anak itu sudah sembuh dari masalah pribadi atau sosial tersebut?
|
·
Tetap memantau siswa tersebut.
|
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
:
Dari
data diatas masalah pribadi yang sering dialami di siswa yaitu tidak mau diam
atau sering becanda saat guru menerangkan, hal ini dilatar belakangi oleh
banyak faktor diantaranya tidak menyukai mata pelajaran tertentu atau kurangnya
perhatian dari orang-orang disekitarnya. Sedangkan untuk masalah sosial yang
sering dialami adalah kurang mampunya mereka untuk bersosialisasi dengan teman
ataupun dengan sengaja tidak mau mencari teman. Disinilah guru walikelas berperan untuk
membantu siswa dalam mencegah munculnya masalah, ikut berperan dalam upaya penyelesaian masalah maupun untuk mengembangkan
prilaku siswa kearah yang lebih baik.
No comments:
Post a Comment