Thursday, October 6, 2016

Laporan Hasil Observasi Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Peserta Didik



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat  ALLAH SWT. atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana . semoga hasil laporan ini ini dapat di pergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam profesi keguruan .
Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah pemahaman pembaca dalam hal pengajaran yang menyankut psikilogi pada anak didik.
Hasil laporan ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada  para pembaca untuk memberikan kritik dan saran agar kedepan dapat tercipta makalah yang lebih baik.












Serang, 23 mei 2015


kelompok



BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
Dalam memberikan layanan bimbngan kepada siswa, tidak serta erta begitu saja. Akan tetapi ada beberapa prosedur di dalamnya yang mesti di pahami. Sehingga dalam pelaksanaan berjalan dengan baik, dan apa yang di harapkan dari bimbingan tercapai dengan baik.
Abin syamsudin makmun (2005), membagi prosedur dalam layanan bimbinngn dalam beberapa tahap ; 1)identifikasi kasus 2) identifikasi masalah 3) analisis maslah (diagnosis), 4) estimasi dan identifikasi alternatif pemecahan (prognosis), 5)tindakan pemecahan masalah, dan tindakan lanjutan.

B.     Pembatasan Masalah
Untuk memudahkan pembuatan laporan hasil observarsi di SDN CIGONDANG 2” tim penulis dalam pembuatan laporan hasil observasi ini menggunakan sumber-sumber dari buku dan media social. Maka perlu adanya pembatasan masalah sehingga didalam pembahasan dan objek yang akan dikaji didalamnya memenuhi target.

C.     Perumusan Masalah
1.      Bagaimana proses pembelajaran di sekolah dasar ?;
2.      Apa saja kendala dalam proses pembelajaran di SD ?;
3.      Kenapa peserta didik kurang antusias dalam pembelajaran?.

D.     Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui proses pembelajaran dan karakteristik peseta didik;
2.      Untuk mengetahui kendala dalam proses  pembelajaran;
3.      Untuk mengetahui penyebab kurangnya antusias peseta didik menerima pelajaran.


E.      Manfaat Penelitian
Penelitian ini memliki 2 jenis manfaat, yakni manfaat teoritis dan manfaat praktis
1.      Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini dapat dianfaatkan sebagai informasi dan acuan dasar dalam upaya memperoleh pengetahuan dan pemahaman. selain itu, penelitian ini sebagai bahan pembanding bagi peneliti berikutnya yang tertarik meneliti dalam  pembelajaran psikoligi peserta didikdi sekolah dasar. diharapkan juga, penelitian ini bermanfaat dalam dunia linguistik untuk memberikan pemahaman mengenai proses pembelajaran yang ada di sekolah dasar.

2.      Manfaat Praktis
Temuan dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis yang berguna di dunia pendidikan. Dengan demikian diharapkan tidak ada lagi kesalahan pemilihan cara mengajar  untuk pembelajaran di sekolah dasar.












BAB II
PEMBAHASAN

HASIL WAWANCARA GURU  WALIKELAS SDN CIGONDANG 2

PEDOMAN WAWANCARA

1.      Wawancara ke             : Guru walikelas
2.      Waktu wawancara      : 22 Mei 2016 pukul 15.00 WIB
3.      Nama guru                  :- Ibu Tini Kartini
4.      Proses wawancara       : -


Dra. Tini Kartini atau biasa di panggi ibu tini ini adalah guru walikelas di SDN Cigondang 2 lahir di Pandeglang, 21 April 1969 (47 tahun)  beliau tinggal di kp.Karabohong rt/rw 01/02 Labuan, Pandeglang-Banten Ibu tini sangat di kagumi oleh murid-muridnya karena karakteristik dan sifatnya yang baik, ramah dan mau terbuka kepada murid-muridnya. Beliau sudah menjadi guru walikelas selama 23tahun. Sedikit cerita awalnya ibu tini tidak langsung mengajar di SDN cigondang 2. Awalanya menjadi guru di sekolah swasta yang berada di pedalaman kemudian pada tahun 1993 mendapat SK CPNS di SDN Cigondang 2, hingga sekarang.

Alasan ibu tini memilih menjadi guru walikelas dibanding guru mata pelajaran karena beliau menganggap bahwa menjadi guru walikelas sd tidak berat karena dari awal calon guru sd itu harus menguasai semua mata pelajaran dan harus dapat memahami karakteristik siswa yang bereda-beda maka dari itu ibu tini memutuskan untuk menjadi guru walikelas saja karena berhubungan dengan psikologi siswa nya langsung dan menghadapi karakteristik siswa nya dikelas yang berbeda-beda.







No
Pertanyaan
Daftar jawaban
1
Masalah apa yang sering dihadapi siswa?
·         siswa tidak mau diam saat belajar
·         siswa tidak nurut kepada guru
·         siswa Sering becanda saat jam pelajaran dikelas
·         siswa Sering mengobrol saat guru menerangkan
·         siswa Berkelahi di kelas
2
Apa dampak atau akibat paling parah ketika siswa mengalami masalah tersebut?
Siswa yang berkelahi dikelas di panggil keruang guru saat jam istirahat tiba, diberi teguran dan apabila mengulangi lagi dipanggil orang tuanya.
3
Masalah sosial apa yang paling banyak dialami siswa?
·         Kurang mampu atau tidak mau bersosialisasi
·         Cuek dengan teman
·         Murung di kelas mungkin karena masalah pada keluarga
4.   
4
Apa dampak atau akibat paling parah ketika siswa mengalami masalah sosial?
·         Tidak punya teman
·         Tidak betah berada di lingkungan keluarga
·         Tidak betah di kelas
3.   
5
Faktor apa saja yang diduga menyebabkan masalah pribadi atau sosial tersebut?
·      Dari diri sendiri :
·         Merasa tidak puas dengan apa yang di miliki seperti saat temannya beli sepatu baru atau semacamnya biasanya dia juga ingin seperti temannya sedangkan dia dari keluarga yang tidak mampu atau maksudnya dia tidak bisa membeli sepatu baru seperti temannya.
·         Tidak suka pada mata pelajaran tertentu sehingga menyebabkan siswa tidak betah di kelas.

·      Dari lingkungan:
·         Broken home, tidak tinggal bersama orang tua atau hanya tinggal dengan salah satu orang tua atau tinggal dengan nenek dan kakek.
·         Orang tua tidak memiliki penghasilan yang cukup,sehingga tidak bisa memenuhi apa yang diinginkan anak.
3.       
6
Bagaimanakah upaya kuratif untuk mengatasi masalah pribadi atau sosial tersebut?
·         memanggil anak yang berkelahi dikelas dipanggil ke ruang guru untuk menyelesaikan permasalahan siswa tersebut dengan temannya.
·         Memanggil orang tua untuk membicarakan permasalahan yang dihadapi anaknya.
·         Siswa yang sedang bercanda saat guru menerangkan biasanya diberi pertanyaan agar siswa tersebut kembali fokus ke pelajaran tersebut.
·         Siswa yang nakal atau yang tidak percaya diri atau kurang bersosialisasi biasanya diberikan kepercayaan untuk menjadi ketua kelas agar tumbuh rasa percaya diri dan menghilangkan rasa masa bodo terhadap sesuatu dan agar siswa tersebut merasa dirinya penting.
8
Bagaimanakah upaya pengembangan jika anak itu sudah sembuh dari masalah pribadi atau sosial tersebut?
·          Tetap memantau siswa tersebut.



















BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :
Dari data diatas masalah pribadi yang sering dialami di siswa yaitu tidak mau diam atau sering becanda saat guru menerangkan, hal ini dilatar belakangi oleh banyak faktor diantaranya tidak menyukai mata pelajaran tertentu atau kurangnya perhatian dari orang-orang disekitarnya. Sedangkan untuk masalah sosial yang sering dialami adalah kurang mampunya mereka untuk bersosialisasi dengan teman ataupun dengan sengaja tidak mau mencari teman. Disinilah guru walikelas berperan untuk membantu siswa dalam mencegah munculnya masalah, ikut berperan dalam upaya penyelesaian masalah maupun untuk mengembangkan prilaku siswa kearah yang lebih baik.









No comments:

Post a Comment