Thursday, October 6, 2016

Laporan Hasil Pengamatan Gerak Pada Tumbuhan



A.    MASALAH

1.      Bagaimana pengaruh jenis sentuhan terhadap lamanya penutupan daun tanaman putri malu ? (seismonasti)
2.      Bagaimana pengaruh jenis sentuhan terhadap jumlah daun yang menutup ? (Seismonasti)
3.      Bagaimana pengaruh cahaya matahari terhadap reaksi daun tanaman putri malu ? (Niktinasti)

B.     TUJUAN
1.      Mendeskripsikan  pengaruh jenis sentuhan terhadap lamanya penutupan daun tanaman putri malu  (gerak seismonasti)
2.      Mendeskripsikan pengaruh jenis sentuhan terhadap jumlah daun yang menutup  (Gerak Seismonasti)
3.      Mendeskripsikan pengaruh cahaya matahari terhadap reaksi daun tanaman putri malu  (Gerak Niktinasti)

C.     ALAT DAN BAHAN (Seismonasti)
1.      Tanaman Putri Malu di dalam Pot  2 buah
2.      Penggaris
3.      Stopwatch
4.      Alat Tulis

D.    Cara Kerja
Seismonasti
      Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang diberi tanaman putri malu, lembar kerja, alat tulis dan penggaris
      Letakan pot putri malu yang telah disediakan di atas meja, lakukan sentuhan halus, agak kasar dan kasar pada daun putri malu
      Hitung lamanya waktu penutupan daun dengan menggunakan stopwatch catat pada tabel 1.6
      Hitung jumlah daun yang mentup catat pada tabel 1.7


Niktinasti
      Sediakan dua buah pot putri malu, berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua
      Letakan pot A di tempat terang/terbuka
      Simpan pot B di atas meja dan tutup dengan menggunakan kotak karton atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya
      Biarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam
      Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, bukalah dengan hati-hati  (tidak menyentuh tanamannya)
      Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan bandingkan dengan daun putri malu pada pot A
      Catat hasil pengamatan pada tabel 1.8

E.     TEORI

Setiap organisme mampu menerima rangsangan/ yang disebut iritabilitas, dan mampu pula menanggapi rangsang tersebut. Salah satu bentuk tanggapan yang umum adalah berupa gerak. Gerak berupa perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi  seluruh atau sebagian dari tubuh. Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia. Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu. Pada prinsipnya, gerakan tumbuhan terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan adanya kepekaan terhadap rangsang atau irritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut. Sebagai tanggapan terhadap rangsang terebut, tumbuhan melakukan gerakan yang mungkin menuju kearah rangsang atau menjauhi, atau melakukan gerak tanpa menunjukan arah tertentu. Beberapa jenis gerakan tumbuhan yang tergolong iritabilitas dibedakan menjadi tiga, yaitu tropisme, taksis, dan nasti.
1.    Tropis
Tropisme adalah gerakan tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang dari luar. Rangsang dari luar yang mempengaruhi gerak tumbuhan ada bermacam-macam. Misalnya cahaya, gravitasi, air atau kelembaban, dan sentuhan atau singgungan. Berdasarkan jenis rangsangan tersebut, tropisme dibedakan menjadi fototropisme, geotropisme, hidrotropisme, dan tigmotropisme

a. Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang cahaya. Apabila gerak tumbuhan tersebut menuju kearah cahaya, berarti tumbuhan tersebut melakukan gerak fototropisme positif. Apabila gerakan tumbuhan ini menjauhi arah cahaya, maka disebut fototropisme negatif. Contoh gerak fototropisme positif adalah tanaman biji-bijian yang sedang tumbuh tunas.
b. Geotropisme adalah gerakan bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi (gaya tarik) bumi. Apabila arah pertumbuhan tersebut ke atas, maka termasuk geotropisme negatif. Akan tetapi, apabila arah pertumbuhan menuju kebawah berarti termasuk gerak geotropisme positif. Contoh geotropisme positif adalah pertumbuhan akar yang selalu menuju kebawah atau kedalam tanah.
c. Hidrotropisme adalah gerak bagian tumbuhan menuju kearah yang basah atau berair. Arah pertumbuhan menuju temapt yang berair disebut gerka hidrotropisme positif. Apabila araah pertumbuhan tanaman menjauhi tempat yang berair disebut gerakan hidrotropisme negatif. Contoh hidrotropisme positif adalah arah pertumbuhan ujung akar didalam tanah yang selalu menuju ketempat yang mengandung air.
d. Tigmotropisme adalah gerak tumbuhan dari bagian tumbuhan akibat persinggungan. Contohnya sulur markisa dan batang mentimun yang membelit tanaman lain.
2.    Taksis
Tumbuhan umumnya hanya mampu melalukan gerak pada sebagian anggota tubuhnya, misalnya akar yang mendekati air atau pucuk yang mendekati cahaya. Namun, pada tumbuhan tingkat rendah mampu melakukan gerak berpindah tempat. Seluruh tubuhnya berpindah. Misalnya, tumbuhan euglena dan bakteri besi. Gerak seluruh tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh datangnya rangsang disebut gerak taksis. Berdasarkan rangsang penyebabnya, taksis dibedakan menjadi fototaksis dan kemotaktis. Fototaksis merupakan gerak seluruh tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh rangsang cahaya. Misalnya gerakan euglena yang selalu mendekati cahaya.
3.    Nasti
Daun putri malu akan menutup apabila disentuh. Dan setelah didiamkan agak lama, daun tersebut akan membuka kembali. Gerak tersebut sebagai tanggapan atas reaksi yang datang dari luar, sedangkan arah gerakannya tidak ditentukan oleh arah datangnya rangsang. Gerakan tersebut disebut gerakan nasti.
Gerak nasti dibedakan menjadi dua, yaitu seismonasti dan gerak niktinasti. Seismonasti
adalah gerak bagian tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh rangsang sentuhan. Sedangkan gerak niktinasti adalah gerak tubuh tumbuhan karena adanya rangsang intensitas cahaya yaitu gelap atau terang. Seismonasti adalah gerak Nasi yang hanya terjadi jika adanya rangsangan sentuhan, gerak ini terjadi pada tanaman Putri malu yang memiliki nama latin Mimosa pudica, Jika daun putri malu di sentuh, maka rangsangan akan merambat ke dasar daun dan kemudian daun akan menutup.
Putri malu atau dalam bahasa ilmiah Mimosa pudica adalah merupakan tumbuhan asli Amerika yang telah tersebar ke seluruh penjuru dunia. Bunganya cerah dan warnanya merah muda. Termasuk anggota suku polong-polongan, berbunga sejak bulan Juni sampai Agustus. Tumbuhan ini bereaksi terhadap sentuhan dan keadaan gelap dengan menguncupkan daunnya, menunduk dan terkulai.Tumbuhan ini mempunyai ke khasan tersendiri yakni daunnya menutup dengan sendirinya saat disentuh dan membuka kembali setelah beberapa lama. Tanaman berduri ini termasuk dalam klasifikasi tanaman berbiji tertutup (angios sperma) dan terdapat pada kelompok tumbuhan berkeping dua atau dikotil. Tumbuhan berdaun majemuk menyirip dan daun bertepi rata ini memiliki letak daun yang behadapan serta termasuk dalam suku polong-polongan. Mekanisme mengatupnya daun putri malu (Mimosa pudika) sebagai suatu contoh bahwa tumbuhan mampu menanggapi adanya suatu rangsang (stimulus) dapat dijelaskan melalui konsep turgor, yaitu terjadinya perubahan tegangan dinding sel karena akumulasi air.
Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa waktu yang diperlukan putri malu untuk menutup lebih cepat dari waktu yang diperlukan untuk membuka kembali. Dengan kata lain putri malu cepat memberikan sanksi.  Waktu untuk bereaksi terhadap berbagai perlakuan juga berbeda-beda, reaksi terhadap sentuhan lebih cepat dibandingkan reaksi terhadap perlakuan lainnya. Reaksi terhadap perubahan suhu di sekitar tumbuhan putri malu juga membutuhkan waktu yang lebih lama.
Tanaman yang berasal dari padang rumput Amerika Selatan ini ketika di beri rangsang berupa sentuhan akan memperlihatkan dua macam gerak nasti. Salah satunya disebut haptonasti, merupakan reaksi terhadap sentuhan. Yang satunya disebut fotonasti, reaksi terhadap cahaya. Kedua reaksi itu terjadi pembengkakan yang disebut bantal daun, pada pangkal tangkai dan pada titik lekat daun-daun kecilnya.  Pada sentuhan paling ringan pun, pembengkakan itu mengosongkan air simpanannya       sehingga daun atau tangkai terkulai.  Ketika putri malu di sentuh maka se-sel motornya yang berisi cairan di bantal daun membocorkan air kedalam ruang antar sel. Hilangnya tekanan air menyebabkan daun kecil menguncup dan terkulai layu. Semua ini hanya terjadi beberapa detik saja. Namun, pulihnya tumbuhan itu ke keadaan aslinya dapat memakan waktu lama. Tumbuhan putri malu begitu peka sehingga pernah dianggap mempunyai susunan syaraf mirip binatang.

Gerak ini disebut seismonasti, yang walaupun dipengaruhi rangsang sentuhan (tigmonasti), sebagai contoh, gerakan tigmonasti daun putri malu tidak peduli darimana arah datangnya sentuhan.Tanaman ini juga menguncup saat matahari terbenam dan merekah kembali setelah matahari terbit. Tanaman putri malu menutup daunnya untuk melindungi diri dari hewan pemakan tumbuhan (herbivora) yang ingin memakannya. Warna daun bagian bawah tanaman putri malu berwarna lebih pucat, dengan menunjukkan warna yang pucat, hewan yang tadinya ingin memakan tumbuhan ini akan berpikir bahwa tumbuhan tersebut telah layu dan menjadi tidak berminat lagi untuk memakan.


F.      TABEL PENGAMATAN
Tabel 1.6.
Pengaruh Sentuhan Daun Terhadap Lamanya Penutupan Daun
No
Jenis Rangsangan Sentuhan
Reaksi Daun Putri Malu
Lamanya Penutupan Daun (detik)
1
Halus
00.  04.09
2
Agak Kasar
00.  05 05
3
Kasar
00.  06. 41

Tabel 1.7.
Pengaruh Sentuhan Daun Terhadap Jumlah Daun yang Menutup
No
Jenis Rangsangan Sentuhan
Reaksi Daun Putri Malu

Jumlah Daun yg Menutup
Keterangan
1
Halus
17 Daun majemuk
Reaksi lambat
2
Agak Kasar
42 Daun majemuk
Reaksi agak cepat/srentak
3
Kasar
51 Daun majemuk
Reaksi cepat/spontan




Tabel 1.8.
Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Reaksi Daun Tanaman Putri Malu (Gerak Niktinasti)
No
Perlakuan
Reaksi Daun Putri Malu
Mula - Mula
30 Menit Kemudian

1

Disimpan di tempat terang
Terbuka
Terbuka
2
Ditutup dengan penutup kedap cahaya
Terbuka
Tertutup

G.    PERTANYAAN DAN JAWABAN PERTANYAAN
Pertanyaan (Seismonasti)
1.      (Lihat tabel 1.6) Apakah ada pengaruh jenis sentuhan terhadap lamanya penutupan daun (deskripsikan pengaruh jenis sentuhan halus, agak kasar, kasar terhadap lamanya penutupan). Jika ada pengaruh jelaskan mengapa terjadi hal yang demikian?
2.      (Lihat Tabel 1.7) Apakah ada pengaruh jenis sentuhan terhadap jumlah daun yang menutup (deskripsikan pengaruh jenis sentuhan halus, agak kasar dan kasar terhadap jumlah daun yang menutup). Jika ada pengaruh jelaskan mengapa terjadi hal yang demikian?
Jawaban ( seismonasti )
1.      Pengaruh jenis sentuhan halus lamanya penutupan daun 4 menit 9 detik. Dan pada saat disentuh dengan agak kasar lamanya penutupan daun 5 menit 5 detik dan pada saat disentuh dengan sentuhan yang kasar lamanya penutupan daun 6 menit 41 detik`
Karena reaksi itu terjadi pembengkakan yang disebut bantal daun, pada pangkal tangkai dan pada titik lekat daun-daun kecilnya. Pada sentuhan paling ringan pun, pembengkakan itu mengosongkan air simpanannya sehingga daun atau tangkai terkulai.  Ketika putri malu di sentuh maka se-sel motornya yang berisi cairan di bantal daun membocorkan air kedalam ruang antar sel. Hilangnya tekanan air menyebabkan daun kecil menguncup dan terkulai layu. Semua ini hanya terjadi beberapa detik saja. Namun, pulihnya tumbuhan itu ke keadaan aslinya dapat memakan waktu lama.
2.      Pengaruh jumlah daun yang menutup pada sentuhan halus jumlah daun yang menutup 17 daun majemuk dan bereaksi lambat, pada saat disentuh dengan agak kasar jumlah daun yang menutup 42 daun majemuk dan bereaksi agak cepat/serentak, dan pada saat disentuh dengan sentuhan yang kasar jumlah daun yang menutup 51 daun majemuk dan bereaksi cepat atau spontan.
Karena Pada saat mereaksi sentuhan, daun putri malu menguncup akibat hilangnya turgor karena air dalam sel-sel pulvinus keluar. Lalu ranting pun terkulai oleh karena hilangnya turgor pada pangkalnya. Putri malu ini seakan-akan jatuh pingsan dan daun-daunnya tergulung erat. Gerak buka-tutup terjadi karena perubahan keseimbangan air (turgor) dalam sel-sel pulvinus. Sel-sel ini memiliki dinding sel tipis dan terisi air dari pembuluh lembut jaringan pengangkut yang berhubungan dengan sistem saluran pusat tumbuhan. Adanya rangsangan kecil menghilangkan keseimbangan air di dalam sel-sel pulvinus pangkal daun karena air dalam sel-sel tersebut mengalir ke luar. Sedangkan rangsangan yang lebih kuat menimbulkan reaksi serupa di dalam sel-sel pulvinus pangkal ranting. Akhirnya mungkin seluruh tubuh terpengaruh.


Pertanyaan (Niktinasti)
1.      (Lihat Tabel 1.8) Apakah dengan perlakuan ditempat terang ada perubahan terhadap daun putri malu, jika ada mengapa terjadi demikian ? , jika tidak ada perubahan jelaskan mengapa terjadi demikian ?
2.      (Lihat Tabel 1.8) Apakah dengan perlakuan ditutup dengan penutup kedap cahaya ada perubahan terhadap daun putri malu, jika ada jelaskan mengapa terjadi hal tersebut ?, jika tidak ada perubahan jelaskan mengapa terjadi hal demikian?
Jawaban ( niktinasti )
1.      Tidak ada perubahan karena putri malu melakukan gerak Niktinasti Daun-daun ini menaikkan daunnya pada posisi horizontal pada siang hari atau ditempat terang. Pada waktu daun pada posisi horizontal, sel-sel pada satu sisi pulvinus akan membengkak (tekanan turgor tinggi), sementara sel-sel pada sisi yang berlawanan akan mengkerut.
2.       Ya ada perubahan karena putri malu melakukan gerak Niktinasti, gerak niktisasi adalah gerak tidur daun tumbuhan yang disebabkan oleh tidak adanya cahaya matahari Daun-daun ini merundukkan daunnya pada malam hari atau saat tidak ada nya cahaya dan menaikkan daunnya pada posisi horizontal pada siang hari. Gerakan tidur ini disebabkan oleh perubahan harian pada tekanan turgor dalam sel-sel pulvinus. Pada waktu daun pada posisi horizontal, sel-sel pada satu sisi pulvinus akan membengkak (tekanan turgor tinggi), sementara sel-sel pada sisi yang berlawanan akan mengkerut. Keadaan ini akan terbalik pada waktu malam hari daun menutup ke posisi tidur. 

No comments:

Post a Comment