Friday, October 7, 2016

Makalah Media Pembelajaran IPA di SD



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kemajuan suatu negara ditentukan oleh berbagai aspek tidak terkecuali perkembangan pendidikan dari negara tersebut.Semakin pendidikan berkembang semakin maju pula teknologi, budaya, kesehatan, dan masih banyak lagi.Banyak negara yang berusaha memajukan negaranya supaya bisa bersaing dengan negara yang lainnya. Tidak terkecuali negara kita Indonesia, negara ini berupaya dalam memajukan mutu pendidikan dengan berbagai cara seperti penataran, menyekolahkan kembali guru D3 menjadi S1 kekampus yang ditunjuk pemerintah untuk dibimbing, memberi penghargaan kepada guru yang berprestasi, memberi alat-alat peraga dan lian-lain. Tetapi kenapa mutu pendidikan negara kita masih belum maju?Dilihat dari kacamata pendidikan guru memiliki peran penting dalam meningkatkan mutu pendidikan negara ini.Guru juga sebagai poros dasar dari pendidikan dinegeri ini, selain itu guru juga sebagai pembentuk karakter bangsa.
Jika diamati pendidikan di Indonesia ini masih menggunakan metode ceramah yaitu pembelajaran guru berada didepan kelas dan menjelaskan materi saja tanpa memperdulikan siswa itu mengerti atau tidak.Metode tersebut banyak diterapkan guru-guru di sekolah terutama guru sekolah dasar, padahal metode tersebut hanya membuat siswa menghafal mata pelajaran saja tanpa mengerti inti dari pembelajaran tersebut/pembelajaran menjadi kurang maksimal.Guru-guru menganggap metode pembelajaran tersebut sudah biasanya diajarkan selama ini.Selain itu banyak guru enggan dalam penggunaan media dalam mendukung pembelajaran.Padahal penggunaan media memiliki banyak fungsi dalam pembelajaran, ada yang menganggap media itu fungsinya sebagai pajangan saja.
Ada guru yang berpendapat bahwa penggunaan media pembelajaran sangatlah merepotkan dan butuh waktu yang banyak.Selain itu guru menganggap lebih praktis jika pembelajarannya tanpa penggunaan media pembelajaran, guru hanya menerangkan materi saja sehingga siswa hanya disuruh menghafalkan pelajaran dari buku pelajaran saja. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya guru yang tidak tahu akan fungsi dari media tersebut untuk mendukung pembelajaran terutama pembelajaran IPA di SD.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan ini sebagai berikut :
1.      Apa Pengertian Media Pembelajaran ?
2.      Bagaimana Prinsip Pemilihan Dan Penggunaan Media ?
3.      Apa Jenis – Jenis Media Pembelajaran ?
4.      Bagaimana Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran?
5.      Apa Fungsi Media Pembelajaran ?
6.      Bagaimana Cara Mendesain Alat Peraga IPA Di SD ?
7.      Apa Saja Alat-Alat Peraga Pada Pembelajaran ?
1.3  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan pembahasan dari penulisan makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui Pengertian Media Pembelajaran
2.      Untuk mengetahui Prinsip Pemilihan Dan Penggunaan Media
3.      Untuk mengetahui Jenis – Jenis Media Pembelajaran
4.      Untuk mengetahui Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran
5.      Untuk mengetahui Fungsi Media Pembelajaran
6.      Untuk mengetahui Cara Mendesain Alat Peraga IPA Di SD
7.      Untuk mengetahui Alat-Alat Peraga Pada Pembelajaran



BAB II
PEMBAHASAN
2.1  MEDIA PEMBELAJARAN
1.      Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah yang secara harfiah berarti ‘tengah’, perantara atau pengantara. Dalam bahasa Arab media adalah (و سا ئل ) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Berikut pendapat tentang media yang dikemukakann oleh para ahli yaitu:
a.       Gerlach dan Ely ( 1972 ) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap
b.      Fleming mengatkan bahwa media yang sering diganti dengan mediator yaitu penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya
c.       Heinich, Molenda, dan Russel ( 1990 ) diungkapkan bahwa media is a channel of communication.
d.      AECT ( Association for Education and Communication Technology ) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi.
e.       NEA ( Educations Association ) mendefenisikan sebagai benda yang dapat dmanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar dapat mempengaruhi efektifitas program instructional. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.  Dalam Proses belajar mengajar di kelas, Media berarti sebagai sarana yang berfungsi menyalurkan pengetahuan dari Guru kepada peserta didik. Kelancaran Aplikasi Model Pembelajaran sedikit banyak ditentukan pula oleh Media Pembelajaran yang digunakan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dalam penelitian Kuantitatif maupun Kualitatif juga menjadi ukuran penting dalam proses pembuktian  hipotesa. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Belajar adalah proses manusia untuk memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman manusia tersebut. Robert M. Gagne mengemukakan bahwa: Learning is change in human disposition or capacity, wich persists over a period time, and which is not simply ascribable to process a groeth.
Belajar adalah proses perubahan yang terjadi pada kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus, perubahan tersebut bukan hanya karena proses pertumbuhan saja. Beliau yakin bahwa belajar juga dipengaruhi oleh faktor lainnya yaitu faktor dari luar diri dan faktor dalam diri yang keduanya saling berinteraksi/berkaitan.Menurut Lester D. Crow and Alice Crow belajar adalah acuquisition of habits, knowledge and attitudes.Artinya belajar adalah upaya-upaya manusia untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan, dan sikap-sikap.
Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dalam penelitian Kuantitatif maupun Kualitatif juga menjadi ukuran penting dalam proses pembuktian hipotesa.
a.       Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
b.      Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
c.       Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke –20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.
Jadi artinya media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
2.2  PRINSIP PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN MEDIA
Media pengajaran digunakan dalam rangka upaya peningkatan atau mempertinggi mutu proses kegiatan belajar-mengajar. Oleh karena itu harus diperhatikan prinsip-prinsip penggunaanya antara lain:
1.      Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian integral dari suatu sistem pengajaran dan bukan hanya sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang digunakan bila dianggap perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktu-waktu.
2.      Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang digunakan dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar-mengajar.
3.      Guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari suatu media pengajaran yang digunakan.
4.      Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya pemanfaatan suatu media pengajaran.
5.      Penggunaan media pengajaran harus diorganisir secara sistematis bukan sembarang mengunakannya.
6.      Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari macam media, maka guru dapat memanfaatkan multi media yang menguntungkan dan memperlancar proses belajar-mengajar dan juga dapat merangsang siswa dalam belajar.
Beberapa syarat umum yang harus dipenuhi dalam pemanfaatan media pengajaran dalam PBM, yakni:
1.      Media pengajaran yang digunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2.      Media pengajaran tersebut merupakan media yang dapat dilihat atau didengar.
3.      Media pengajaran yang digunakan dapat merespon siswa belajar.
4.      Media pengajaran juga harus sesuai denga kondisi individu siswa.
5.      Media pengajaran tersebut merupakan perantara (medium) dalam proses pembelajaran siswa
Dalam merencanakan dan menyelenggarakan pembelajaran perlu melakukan hal-hal berikut, yaitu : memahami karakteristik siswa, menentukan tujuan pembelajaran, menentukan jembatan atau penghubung antara pengetahuan, keterampilan, dan prilaku siswa dengan tujuan yang akan dicapai melalui pembelajaran, menetukan metode dan format media yang cocok atau tepat, menggunakan media, melibatkan siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran, dan melakukan evaluasi dan revisi terhadap pembelajaran.
Format media adalah bentuk fisik yang berisi pesan untuk disampaikan atau ditunjukan, misalnya : berupa clip charts, slide, audio, film video, atau komputer multimedia, yang dapat bersifat visual tidak bergerak, visual bergerak, kata-kata yang tercetak, atau kata-kata yang disimpan secara lisan.
Setiap format memiliki kelebihan dan kekurangan serta untuk memilih format harus memperhatikan antara lain :
a.       Situasi atau setting pembelajaran (misalkan kelompok kecil, kelompok besar, atau individu)
b.      Variabel siswa (seperti kecenderungan sebagai pembaca, bukan pembaca)
c.       Atau sifat dari tujuan pembelajaran seperti kognitif, efektif, psikomotor, atau interpersonal.
Dalam menyediakan media pembelajaran , guru dapat dihadapkan pada 3 kondisi yaitu :
1.      Memilih dari bahan media yang sesuai benar dengan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan
2.      Memilih dari bahan media yang kurang sesuai dengan tuuan sehingga perlu dimodifikasi, atau
3.      Merancang media baru.
Untuk menggunakan media pembelajaran seorang guru haruslah memperhatikan :
1)      Memahami media yang akan digunakan dan dengan menyajikan dan mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang media yang akan digunakan.
2)      Menyiapkan media dan mencobanya sebelum digunakan di depan kelas
3)      Mengatur fasilitas dan lingkungan yang terkait dengan penggunaan media, seperti tempat duduk,ventilasi, penerangan, suasana dan kondisi kelas
4)      Menyiapkan siswa, misal dengan menyampaikan garis besar materi pelajaran, latar belakangnya, keuntunganmempelajarinya, atau penekanan terhadap hal-hal penting
5)      Menyediakan pengalaman belajar bagi siswa.
Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologi yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media   adalah sebagai berikut :
1)      Motivasi
2)      Perbedaan individual
3)      Tujuan pembelajaran
4)      Organisasi isi
5)      Persiapan sebelum belajar
6)      Emosi
7)      Partisipasi Umpan balik
8)      Penguatan (reinforcement)
9)      Latihan dan pengulangan
10)  Penerapan.
2.3  JENIS – JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
1)      Media Visual : yaitu media yang hanya dapat dilihat, seperti : foto, gambar, poster, kartun, grafik dll.
2)      Media Audio : media yang hanya dapat didengar saja, seperti : kaset audio, mp3, radio.
3)      Media Audio Visual : media yang dapat didengar sekaligus dilihat, seperti : film bersuara, video, televise, sound slide.
4)      Multimedia : media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap, seperti : animasi. Multimedia sering diidentikan dengan komputer, internet dan pembelajaran berbasis komputer.
5)      Media Realita : yaitu media nyata yang ada di dilingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan, seperti : binatang, spesimen, herbarium dll.
Media yang digunakan dalam pembelajaran IPA di SD biasanya menggunakan media seperti berikut:
1.            Media kongkrit/nyata:
Media kongkrit adalah benda apa adanya atau benda asli tanpa perubahan. Dengan penggunaan benda konkrit siswa dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA karena siswa tidak hanya belajar produk IPA saja tapi juga memperoleh pengetahuan IPA melalui keterampilan proses. Contoh media benda kongkrit adalah : benda gas, rangkaian listrik, benda padat, pesawat sederhana, dll
2.            Lingkungan alam :
Lingkungan alam sangat cocok untuk dijadikan tempat rekreasi maupun sebagai tempat untuk mengamati objek yang akan dipelajari berada atau hidup dalam lingkungan alam tersebut. Contohnya adalah siswa mengamati bagian-bagian tumbuhan air di danau toba.
3.            Kit IPA
Kit IPA adalah alat bantu belajar IPA yang sering ditemui di laboraturium yang terdapat dalam peti, dan dapat digunakan oleh guru untuk didemonstrasikan atau dikerjakan oleh siswa-siswa. Jika siswa akan melakukan pengujian-pengujian maka siswa tersebut biasanya menggunakan kit IPA untuk mempermudah pengujian tersebut. Contohnya adalah gelas labu, tabung reaksi, corong, tetes obat,dll
4.            Charta, slide film, dan film
Merupakan alat bantu guru dalam mempelajari pelajaran tentang benda atau makhluk hidup yang jauh dari lingkungan siswa, sehingga siswa mudah dalam mempelajari makhluk hidup tersebut. Film dapat membantu siswa untuk mengetahui ekosistem yang ada didunia yang letaknya jauh dari lingkungan siswa. Contohnya adalah film-film
5.            Film Animasi
Merupakan alat bantu visualisasi tentang konsep-konsep tersebut guna mempermudah siswa dalam mempelajarinya. Alat bantu ini jika yang dipelajari sulit diamati dengan penglihatan dan objek yang diteliti sangatlah kecil. Contohnya adalah film animasi tentang peredaran darah, proses pencernaan makanan, proses pembuatan enegi, proses pembuatan DNA, dll
6.            Model
Model adalah gambaran yang berupa bentuk asli yang berupa benda tiga dimensi yang dapat dioperasikan oleh siswa agar mengetahui cara kerjanya dan mempermudah dalam memahami pembelajaran. Contohnya adalah model alat pernafasan manusia
7.            Torso
Torso adalah model yang tidak asli berupa potongan tubuh manusia yang digunakan untuk mempermudah siswa dalam mempelajari anatomi tubuh manusia.Torso ini terbuat dari bahan selain logam yang tidakberbahaya bagi siswa dalam penggunaannya.
8.            Globe
Globe adalah bola dunia, globe ini merupakan bentuk bumi yang diperkecil dan digunakan untuk membantu siswa dalam mempelajari ilmu pengetahuan bumi dan antariksa (IPBA). Selain itu globe memiliki manfaat yang lain seperti siswa mengerti posisi dan kesatuan politik, perbedaan ras dan budaya antar bangsa benua dan pulau. Selain itu globe untuk merangsang minat siswa untuk mengetahui tentang penduduk dan pengaruh-pengaruh geografis terhadap manusia.
9.            Infokus dan reflector
Peralatan ini sering digunakan guru untuk membesarkan gambar dari benda transparant atau buku dan menjadi kamera yang dapat menggambarkan suasana dalam kelas.Selain itu guru dapat mempertunjukan segala sesuatu yang terdapat dalam layar komputer atau video disk ke layar lebar.


10.        Komputer
Komputer adalah alat elektronik yang saling berhubungan, komputer ini dapat digunakan untuk membantu siswa mencari informasi dari internet.Selain internet komputer dapat digunakan siswa untuk mengerjakan tugas termasuk tugas mata pelajaran IPA.Komputer ini dapat digunakan mencari bahan serta informasi tentang sains dari seluruh dunia. Komputer juga dapat mempermudah siswa dalam mempelajari pembelajaran IPA dan lain sebagainnya.
11.        Mikroskop dan kaca pembesar
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk mempermudah mengamati objek-objek yang sulit diamati oleh mata telanjang.Mikroskop biasanya untuk melihat sel-sel tumbuhan maupun hewan.Sedangkan pada kaca pembesar, kaca pembesar tersebut untuk melihat benda-benda yang kurang jelas jika dilihat dengan mata telanjang seperti spora.
2.4  MANFAAT PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pengajaran.  Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa.  Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
 Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara lebh khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci Kemp dan Dayton (1985) misalnya, mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu :
1.            Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan
2.            Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
3.            Efisiensi dalam waktu dan tenaga
4.            Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
5.            Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja
6.            Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
7.            Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Selain beberapa manfaat media seperti yang dikemukakan oleh Kemp dan Dayton tersebut, tentu saja kita masih dapat menemukan banyak manfaat-manfaat praktis yang lain.  Manfaat praktis media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut :
1)      Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar
2)      Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya
3)      Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu
4)      Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karya wisata. Kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.
Sudjana dan Rivai (1992;2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:
Ø  Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;
Ø  Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran;
Ø  Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran;
Ø  Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
2.5  FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN
Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio visual aids (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional materials (materi pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran). Dalam perkembangannya, sekarang muncul istilah e-Learning. Huruf “e” merupakan singkatan dari “elektronik”. Artinya media pembelajaran berupa alat elektronik, meliputi CD Multimedia Interaktif sebagai bahan ajar offline dan Web sebagai bahan ajar online. Levie & Lents (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
a.              Fungsi Atensi,
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Media gambar khususnya gambar yang diproyeksikan melalui overhead projector dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.
b.              Fungsi Afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah social atau ras.
c.              Fungsi Kognitif
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaiaan tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar
d.             Fungsi kompensatoris
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.
Media pembelajaran, menurut Kemp & Dayton (1985:28), dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu :
·         Memotivasi minat atau tindakan, Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang para siswa atau pendengar untuk bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau memberikan subangan material). Pencapaian tujuan ini akan memperngaruhi sikap, nilai, dan emosi.
·         Menyajikan informasi. Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi dihadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton bahan informasi, para siswa bersifat pasif. Partisipasi yang diharapkan dari siswa hanya terbatas pada persetujuan atau ketidaksetujuan mereka secara mental, atau terbatas pada perasaan tidak/kurang senang, netral, atau senang.
·         Memberi instruksi. Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Di samping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorang siswa.
2.6        MENDESAIN ALAT PERAGA IPA DI SD
Mendesain alat peraga  IPA di SD meliputi merancang, memilih dan membuat alat peraga IPA yang sesuai untuk mengajarkan suatu konsep, prinsip dan teori-teori IPA di SD. Mendesain alat peraga dapat pula berarti menampilkan bentuk asli atau memodifikasi benda asli menjadi sebuah model tertentu. Sebelum membuat alat peraga sederhana terlebih dahulu yang harus dilakukan adalah menganalisis materi IPA. Sarana utama dari menganalisis materi IPA adalah :
1.            Terjabarnya tema/materi pokok/pokok bahasan
2.            Terpilihna pendekatan dan metode yang efektif dan efisien
3.            Terpilihnya alat peraga atau sarana pembelajaran yang tepat atau cocok
4.            Terjadinya alokasi yang sesuai.
Dalam menganalisis tersebut perlu dikembangkan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1.         Metode dan pendekatan seperti apa yang sesuai ?
2.         Apakah diperlukan alat peraga ?
3.         Bagaimana pengelolaan kelas bila mengerjakan metode percobaan ?
4.         Bagaimana cara mendesain alat peraga ?
Dalam mendesain alat peraga perlu memperhatikan konsep yang mendasari kegunaan alat atau prinsip kerja alat tersebut. Ada tiga kelayakan untuk memilih alat peraga yang baik :
a.       kelayakan praktis yaitu atas dasar praktis sebagai berikut:
1.            Pengenalan dan pemahaman guru dengan jenis alat peraga
2.            Ketersediaan alat peraga dilingkungan belajar setempat
3.            Ketersediaan waktu untuk mempersiapkannya
4.            Ketersedian sarana dan fasilitas pendukungnya
5.            Keluwesan, yaitu: mudah dibawa serta mudah dipergunakan pada waktu   kapan dan digunakan oleh siapa saja.
b.      kelayakan teknis / pedagogis yaitu alat peraga yang dipilih harus memenuhi ketentuan kualitas sebgai berikut:
1.      Relevan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
2.      Merangsang motivasi terjadinya proses belajar yang optimal.
c.       Kelayakan biaya.
Disamping itu alat peraga IPA sederhana yang kita buat harus memiliki nilai bantu terhadap pelajaran IPA yang dapat kita nyatakan dengan output pedagogis, yaitu hasil interaksi dari kegunaan alat peraga dengan yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar. Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat alat peraga IPA yang sederhana hendaknya bisa diperoleh dari lingkungan sekitar rumah dan sekolah

BAB III
PENUTUP
3.1  KESIMPULAN
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.Apa fungsi dan manfaat media pembelajaran Media berfungsi untuk tujuan intruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam mental maupun dalam bentuk aktifitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Pengunanaan media pembelajaran memberikan banyak manfaat asalkan guru dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran, hubungan guru dan siswa merupakan elemen paling penting dalam system pendidikan.
Dasar pemilihan dan penggunaan media pembelajaran di SD harus mengacu pada kemampuan guru dalam memilih media sesuai dengan tujuan yang ingin di capai merupakan pertimbangan penting dalam proses pembelajaran. Pemilihan media yang kurang tepat akan dapat mengurangi ke jelasan informasi, pesan atau isi materi ajar yang di berikan, tetapi justru akan memberi ke kaburan informasi yang di peroleh. Pemilihan media pembelajaran perlu di lakukan secara lebih cermat dan tepat sasaran.Hal penting diperhatikan oleh guru SD dalam memilih media yang di sesuaikan dengan ketersediaan sumber belajar dan aspek lain yang berkaitan dengan tingkat kemampuan siswa, dan kemampuan guru yang menggunakannya.

No comments:

Post a Comment