BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan suatu negara
ditentukan oleh berbagai aspek tidak terkecuali perkembangan pendidikan dari
negara tersebut.Semakin pendidikan berkembang semakin maju pula teknologi,
budaya, kesehatan, dan masih banyak lagi.Banyak negara yang berusaha memajukan
negaranya supaya bisa bersaing dengan negara yang lainnya. Tidak terkecuali
negara kita Indonesia, negara ini berupaya dalam memajukan mutu pendidikan
dengan berbagai cara seperti penataran, menyekolahkan kembali guru D3 menjadi
S1 kekampus yang ditunjuk pemerintah untuk dibimbing, memberi penghargaan
kepada guru yang berprestasi, memberi alat-alat peraga dan lian-lain. Tetapi
kenapa mutu pendidikan negara kita masih belum maju?Dilihat dari kacamata
pendidikan guru memiliki peran penting dalam meningkatkan mutu pendidikan
negara ini.Guru juga sebagai poros dasar dari pendidikan dinegeri ini, selain
itu guru juga sebagai pembentuk karakter bangsa.
Jika diamati pendidikan di
Indonesia ini masih menggunakan metode ceramah yaitu pembelajaran guru berada
didepan kelas dan menjelaskan materi saja tanpa memperdulikan siswa itu
mengerti atau tidak.Metode tersebut banyak diterapkan guru-guru di sekolah
terutama guru sekolah dasar, padahal metode tersebut hanya membuat siswa
menghafal mata pelajaran saja tanpa mengerti inti dari pembelajaran
tersebut/pembelajaran menjadi kurang maksimal.Guru-guru menganggap metode
pembelajaran tersebut sudah biasanya diajarkan selama ini.Selain itu banyak
guru enggan dalam penggunaan media dalam mendukung pembelajaran.Padahal
penggunaan media memiliki banyak fungsi dalam pembelajaran, ada yang menganggap
media itu fungsinya sebagai pajangan saja.
Ada guru yang berpendapat
bahwa penggunaan media pembelajaran sangatlah merepotkan dan butuh waktu yang
banyak.Selain itu guru menganggap lebih praktis jika pembelajarannya tanpa
penggunaan media pembelajaran, guru hanya menerangkan materi saja sehingga
siswa hanya disuruh menghafalkan pelajaran dari buku pelajaran saja. Hal
tersebut disebabkan oleh banyaknya guru yang tidak tahu akan fungsi dari media
tersebut untuk mendukung pembelajaran terutama pembelajaran IPA di SD.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di
atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan ini sebagai berikut :
1.
Apa Pengertian Media
Pembelajaran ?
2.
Bagaimana Prinsip
Pemilihan Dan Penggunaan Media ?
3.
Apa Jenis – Jenis
Media Pembelajaran ?
4.
Bagaimana Manfaat
Penggunaan Media Pembelajaran?
5.
Apa Fungsi Media
Pembelajaran ?
6.
Bagaimana Cara
Mendesain Alat Peraga IPA Di SD ?
7.
Apa Saja Alat-Alat
Peraga Pada Pembelajaran ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan pembahasan dari
penulisan makalah ini adalah :
1.
Untuk
mengetahui Pengertian Media Pembelajaran
2.
Untuk mengetahui
Prinsip Pemilihan Dan Penggunaan Media
3.
Untuk mengetahui Jenis
– Jenis Media Pembelajaran
4.
Untuk
mengetahui Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran
5.
Untuk
mengetahui Fungsi Media Pembelajaran
6.
Untuk
mengetahui Cara Mendesain Alat Peraga IPA Di SD
7.
Untuk
mengetahui Alat-Alat Peraga Pada Pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 MEDIA PEMBELAJARAN
1.
Pengertian Media
Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa
latin medius yang secara harfiah yang secara harfiah berarti ‘tengah’,
perantara atau pengantara. Dalam bahasa Arab media adalah (و سا ئل ) atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Berikut pendapat tentang
media yang dikemukakann oleh para ahli yaitu:
a.
Gerlach dan Ely ( 1972
) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,
materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap
b.
Fleming mengatkan
bahwa media yang sering diganti dengan mediator yaitu penyebab atau alat yang
turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya
c.
Heinich, Molenda, dan
Russel ( 1990 ) diungkapkan bahwa media is a channel of communication.
d.
AECT ( Association for
Education and Communication Technology ) mendefinisikan media yaitu segala
bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi.
e.
NEA ( Educations
Association ) mendefenisikan sebagai benda yang dapat dmanipulasi, dilihat,
didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan
baik dalam kegiatan belajar mengajar dapat mempengaruhi efektifitas program
instructional. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari
“Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu
perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Dalam
Proses belajar mengajar di kelas, Media berarti sebagai sarana yang berfungsi
menyalurkan pengetahuan dari Guru kepada peserta didik. Kelancaran Aplikasi
Model Pembelajaran sedikit banyak ditentukan pula oleh Media Pembelajaran yang
digunakan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran dalam penelitian Kuantitatif maupun Kualitatif
juga menjadi ukuran penting dalam proses pembuktian hipotesa.
Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa
pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Belajar adalah proses manusia
untuk memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau
tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman manusia tersebut. Robert M. Gagne
mengemukakan bahwa: Learning is change in human disposition or capacity, wich
persists over a period time, and which is not simply ascribable to process a
groeth.
Belajar adalah proses
perubahan yang terjadi pada kemampuan manusia setelah belajar secara terus
menerus, perubahan tersebut bukan hanya karena proses pertumbuhan saja. Beliau
yakin bahwa belajar juga dipengaruhi oleh faktor lainnya yaitu faktor dari luar
diri dan faktor dalam diri yang keduanya saling berinteraksi/berkaitan.Menurut
Lester D. Crow and Alice Crow belajar adalah acuquisition of habits, knowledge
and attitudes.Artinya belajar adalah upaya-upaya manusia untuk memperoleh
kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan, dan sikap-sikap.
Beberapa ahli memberikan
definisi tentang media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dalam
penelitian Kuantitatif maupun Kualitatif juga menjadi ukuran penting dalam
proses pembuktian hipotesa.
a.
Schramm (1977)
mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
b.
Briggs (1977)
berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan
isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan,
National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran
adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk
teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat
merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat
mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
c.
Brown (1973)
mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada
mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk
mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke
–20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio,
sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini
penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan
interaktif, seperti adanya komputer dan internet.
Jadi artinya media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
(bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan
perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu.
2.2 PRINSIP PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN MEDIA
Media pengajaran digunakan
dalam rangka upaya peningkatan atau mempertinggi mutu proses kegiatan belajar-mengajar.
Oleh karena itu harus diperhatikan prinsip-prinsip penggunaanya antara lain:
1.
Penggunaan media
pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian integral dari suatu sistem
pengajaran dan bukan hanya sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan
yang digunakan bila dianggap perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktu-waktu.
2.
Media pengajaran
hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang digunakan dalam usaha
memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar-mengajar.
3.
Guru hendaknya
benar-benar menguasai teknik-teknik dari suatu media pengajaran yang digunakan.
4.
Guru seharusnya
memperhitungkan untung ruginya pemanfaatan suatu media pengajaran.
5.
Penggunaan media
pengajaran harus diorganisir secara sistematis bukan sembarang mengunakannya.
6.
Jika sekiranya suatu
pokok bahasan memerlukan lebih dari macam media, maka guru dapat memanfaatkan
multi media yang menguntungkan dan memperlancar proses belajar-mengajar dan
juga dapat merangsang siswa dalam belajar.
Beberapa syarat umum yang
harus dipenuhi dalam pemanfaatan media pengajaran dalam PBM, yakni:
1.
Media pengajaran yang
digunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2.
Media pengajaran
tersebut merupakan media yang dapat dilihat atau didengar.
3.
Media pengajaran yang
digunakan dapat merespon siswa belajar.
4.
Media pengajaran juga
harus sesuai denga kondisi individu siswa.
5.
Media pengajaran
tersebut merupakan perantara (medium) dalam proses pembelajaran siswa
Dalam merencanakan dan
menyelenggarakan pembelajaran perlu melakukan hal-hal berikut, yaitu : memahami
karakteristik siswa, menentukan tujuan pembelajaran, menentukan jembatan atau
penghubung antara pengetahuan, keterampilan, dan prilaku siswa dengan tujuan
yang akan dicapai melalui pembelajaran, menetukan metode dan format media yang
cocok atau tepat, menggunakan media, melibatkan siswa untuk berpartisipasi
dalam pembelajaran, dan melakukan evaluasi dan revisi terhadap pembelajaran.
Format media adalah bentuk
fisik yang berisi pesan untuk disampaikan atau ditunjukan, misalnya : berupa
clip charts, slide, audio, film video, atau komputer multimedia, yang dapat
bersifat visual tidak bergerak, visual bergerak, kata-kata yang tercetak, atau
kata-kata yang disimpan secara lisan.
Setiap format memiliki
kelebihan dan kekurangan serta untuk memilih format harus memperhatikan antara
lain :
a.
Situasi atau setting
pembelajaran (misalkan kelompok kecil, kelompok besar, atau individu)
b.
Variabel siswa
(seperti kecenderungan sebagai pembaca, bukan pembaca)
c.
Atau sifat dari tujuan
pembelajaran seperti kognitif, efektif, psikomotor, atau interpersonal.
Dalam menyediakan media pembelajaran , guru dapat
dihadapkan pada 3 kondisi yaitu :
1.
Memilih dari bahan
media yang sesuai benar dengan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan
2.
Memilih dari bahan
media yang kurang sesuai dengan tuuan sehingga perlu dimodifikasi, atau
3.
Merancang media baru.
Untuk menggunakan media pembelajaran seorang guru haruslah
memperhatikan :
1)
Memahami media yang
akan digunakan dan dengan menyajikan dan mengumpulkan informasi sebanyak
mungkin tentang media yang akan digunakan.
2)
Menyiapkan media dan
mencobanya sebelum digunakan di depan kelas
3)
Mengatur fasilitas dan
lingkungan yang terkait dengan penggunaan media, seperti tempat
duduk,ventilasi, penerangan, suasana dan kondisi kelas
4)
Menyiapkan siswa,
misal dengan menyampaikan garis besar materi pelajaran, latar belakangnya,
keuntunganmempelajarinya, atau penekanan terhadap hal-hal penting
5)
Menyediakan pengalaman
belajar bagi siswa.
Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan
prinsip-prinsip psikologi yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan
penggunaan media adalah sebagai berikut :
1)
Motivasi
2)
Perbedaan individual
3)
Tujuan pembelajaran
4)
Organisasi isi
5)
Persiapan sebelum
belajar
6)
Emosi
7)
Partisipasi Umpan
balik
8)
Penguatan
(reinforcement)
9)
Latihan dan
pengulangan
10)
Penerapan.
2.3 JENIS – JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
1)
Media Visual : yaitu
media yang hanya dapat dilihat, seperti : foto, gambar, poster, kartun, grafik
dll.
2)
Media Audio : media
yang hanya dapat didengar saja, seperti : kaset audio, mp3, radio.
3)
Media Audio Visual :
media yang dapat didengar sekaligus dilihat, seperti : film bersuara, video,
televise, sound slide.
4)
Multimedia : media
yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap, seperti : animasi. Multimedia
sering diidentikan dengan komputer, internet dan pembelajaran berbasis
komputer.
5)
Media Realita : yaitu
media nyata yang ada di dilingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup
maupun sudah diawetkan, seperti : binatang, spesimen, herbarium dll.
Media yang digunakan dalam pembelajaran IPA di SD biasanya
menggunakan media seperti berikut:
1.
Media kongkrit/nyata:
Media kongkrit adalah benda
apa adanya atau benda asli tanpa perubahan. Dengan penggunaan benda konkrit
siswa dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA karena siswa tidak hanya
belajar produk IPA saja tapi juga memperoleh pengetahuan IPA melalui
keterampilan proses. Contoh media benda kongkrit adalah : benda gas, rangkaian
listrik, benda padat, pesawat sederhana, dll
2.
Lingkungan alam :
Lingkungan alam sangat cocok
untuk dijadikan tempat rekreasi maupun sebagai tempat untuk mengamati objek
yang akan dipelajari berada atau hidup dalam lingkungan alam tersebut.
Contohnya adalah siswa mengamati bagian-bagian tumbuhan air di danau toba.
3.
Kit IPA
Kit IPA adalah alat bantu
belajar IPA yang sering ditemui di laboraturium yang terdapat dalam peti, dan
dapat digunakan oleh guru untuk didemonstrasikan atau dikerjakan oleh
siswa-siswa. Jika siswa akan melakukan pengujian-pengujian maka siswa tersebut
biasanya menggunakan kit IPA untuk mempermudah pengujian tersebut. Contohnya
adalah gelas labu, tabung reaksi, corong, tetes obat,dll
4.
Charta, slide film,
dan film
Merupakan alat bantu guru
dalam mempelajari pelajaran tentang benda atau makhluk hidup yang jauh dari
lingkungan siswa, sehingga siswa mudah dalam mempelajari makhluk hidup
tersebut. Film dapat membantu siswa untuk mengetahui ekosistem yang ada didunia
yang letaknya jauh dari lingkungan siswa. Contohnya adalah film-film
5.
Film Animasi
Merupakan alat bantu
visualisasi tentang konsep-konsep tersebut guna mempermudah siswa dalam
mempelajarinya. Alat bantu ini jika yang dipelajari sulit diamati dengan
penglihatan dan objek yang diteliti sangatlah kecil. Contohnya adalah film
animasi tentang peredaran darah, proses pencernaan makanan, proses pembuatan
enegi, proses pembuatan DNA, dll
6.
Model
Model adalah gambaran yang
berupa bentuk asli yang berupa benda tiga dimensi yang dapat dioperasikan oleh
siswa agar mengetahui cara kerjanya dan mempermudah dalam memahami
pembelajaran. Contohnya adalah model alat pernafasan manusia
7.
Torso
Torso adalah model yang tidak
asli berupa potongan tubuh manusia yang digunakan untuk mempermudah siswa dalam
mempelajari anatomi tubuh manusia.Torso ini terbuat dari bahan selain logam
yang tidakberbahaya bagi siswa dalam penggunaannya.
8.
Globe
Globe adalah bola dunia, globe
ini merupakan bentuk bumi yang diperkecil dan digunakan untuk membantu siswa
dalam mempelajari ilmu pengetahuan bumi dan antariksa (IPBA). Selain itu globe
memiliki manfaat yang lain seperti siswa mengerti posisi dan kesatuan politik,
perbedaan ras dan budaya antar bangsa benua dan pulau. Selain itu globe untuk
merangsang minat siswa untuk mengetahui tentang penduduk dan pengaruh-pengaruh
geografis terhadap manusia.
9.
Infokus dan reflector
Peralatan ini sering digunakan
guru untuk membesarkan gambar dari benda transparant atau buku dan menjadi
kamera yang dapat menggambarkan suasana dalam kelas.Selain itu guru dapat
mempertunjukan segala sesuatu yang terdapat dalam layar komputer atau video
disk ke layar lebar.
10.
Komputer
Komputer adalah alat
elektronik yang saling berhubungan, komputer ini dapat digunakan untuk membantu
siswa mencari informasi dari internet.Selain internet komputer dapat digunakan
siswa untuk mengerjakan tugas termasuk tugas mata pelajaran IPA.Komputer ini dapat
digunakan mencari bahan serta informasi tentang sains dari seluruh dunia.
Komputer juga dapat mempermudah siswa dalam mempelajari pembelajaran IPA dan
lain sebagainnya.
11.
Mikroskop dan kaca
pembesar
Mikroskop adalah alat yang
digunakan untuk mempermudah mengamati objek-objek yang sulit diamati oleh mata
telanjang.Mikroskop biasanya untuk melihat sel-sel tumbuhan maupun
hewan.Sedangkan pada kaca pembesar, kaca pembesar tersebut untuk melihat
benda-benda yang kurang jelas jika dilihat dengan mata telanjang seperti spora.
2.4 MANFAAT PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
Dalam suatu proses belajar
mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media
pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu
metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai,
meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih
media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan
siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk
karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah
satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang
turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan
oleh guru.
Hamalik (1986)
mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar
dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap
siswa.
Secara umum, manfaat media
dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan
siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara
lebh khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci Kemp dan Dayton (1985)
misalnya, mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu :
1.
Penyampaian materi
pelajaran dapat diseragamkan
2.
Proses pembelajaran
menjadi lebih interaktif
3.
Efisiensi dalam waktu
dan tenaga
4.
Meningkatkan kualitas
hasil belajar siswa
5.
Media memungkinkan
proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja
6.
Media dapat
menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
7.
Merubah peran guru ke
arah yang lebih positif dan produktif.
Selain beberapa manfaat media
seperti yang dikemukakan oleh Kemp dan Dayton tersebut, tentu saja kita masih
dapat menemukan banyak manfaat-manfaat praktis yang lain. Manfaat
praktis media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut :
1)
Media pembelajaran
dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan
meningkatkan proses dan hasil belajar
2)
Media pembelajaran
dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan
motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya,
dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan
minatnya
3)
Media pembelajaran
dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu
4)
Media pembelajaran
dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa
di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan
guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karya wisata. Kunjungan-kunjungan
ke museum atau kebun binatang.
Sudjana dan Rivai (1992;2)
mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:
Ø
Pembelajaran akan
lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;
Ø
Bahan pembelajaran
akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan
memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran;
Ø
Metode mengajar akan
lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan
kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan
tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran;
Ø
Siswa dapat lebih
banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru,
tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan,
memerankan, dan lain-lain.
2.5 FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN
Istilah media mula-mula
dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio visual aids
(alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional materials
(materi pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia
pendidikan nasional adalah instructional media (media pendidikan atau media
pembelajaran). Dalam perkembangannya, sekarang muncul istilah e-Learning. Huruf
“e” merupakan singkatan dari “elektronik”. Artinya media pembelajaran berupa
alat elektronik, meliputi CD Multimedia Interaktif sebagai bahan ajar offline
dan Web sebagai bahan ajar online. Levie & Lents (1982) mengemukakan empat
fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
a.
Fungsi Atensi,
Fungsi atensi media visual
merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal
pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajaran itu
merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka
tidak memperhatikan. Media gambar khususnya gambar yang diproyeksikan melalui
overhead projector dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada
pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk
memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.
b.
Fungsi Afektif
Media visual dapat terlihat
dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang
bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa,
misalnya informasi yang menyangkut masalah social atau ras.
c.
Fungsi Kognitif
Fungsi kognitif media visual
terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual
atau gambar memperlancar pencapaiaan tujuan untuk memahami dan mengingat
informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar
d.
Fungsi kompensatoris
Fungsi kompensatoris media
pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan
konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata
lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan
lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau
disajikan secara verbal.
Media pembelajaran, menurut
Kemp & Dayton (1985:28), dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu
digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar
jumlahnya, yaitu :
·
Memotivasi minat atau tindakan, Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat
direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah
melahirkan minat dan merangsang para siswa atau pendengar untuk bertindak
(turut memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau memberikan
subangan material). Pencapaian tujuan ini akan memperngaruhi sikap, nilai, dan
emosi.
·
Menyajikan informasi. Untuk
tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian
informasi dihadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat amat
umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar
belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi.
Ketika mendengar atau menonton bahan informasi, para siswa bersifat pasif.
Partisipasi yang diharapkan dari siswa hanya terbatas pada persetujuan atau
ketidaksetujuan mereka secara mental, atau terbatas pada perasaan tidak/kurang
senang, netral, atau senang.
·
Memberi instruksi. Media
berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media
itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk
aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus
dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip
belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Di samping menyenangkan,
media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi
kebutuhan perorang siswa.
2.6
MENDESAIN ALAT
PERAGA IPA DI SD
Mendesain alat peraga IPA
di SD meliputi merancang, memilih dan membuat alat peraga IPA yang sesuai untuk
mengajarkan suatu konsep, prinsip dan teori-teori IPA di SD. Mendesain alat
peraga dapat pula berarti menampilkan bentuk asli atau memodifikasi benda asli
menjadi sebuah model tertentu. Sebelum membuat alat peraga sederhana terlebih dahulu
yang harus dilakukan adalah menganalisis materi IPA. Sarana utama dari
menganalisis materi IPA adalah :
1.
Terjabarnya
tema/materi pokok/pokok bahasan
2.
Terpilihna pendekatan
dan metode yang efektif dan efisien
3.
Terpilihnya alat
peraga atau sarana pembelajaran yang tepat atau cocok
4.
Terjadinya alokasi
yang sesuai.
Dalam menganalisis tersebut perlu dikembangkan pertanyaan-pertanyaan
sebagai berikut:
1.
Metode dan pendekatan
seperti apa yang sesuai ?
2.
Apakah diperlukan alat
peraga ?
3.
Bagaimana pengelolaan
kelas bila mengerjakan metode percobaan ?
4.
Bagaimana cara
mendesain alat peraga ?
Dalam mendesain alat peraga perlu memperhatikan konsep yang
mendasari kegunaan alat atau prinsip kerja alat tersebut. Ada tiga kelayakan
untuk memilih alat peraga yang baik :
a.
kelayakan praktis
yaitu atas dasar praktis sebagai berikut:
1.
Pengenalan dan
pemahaman guru dengan jenis alat peraga
2.
Ketersediaan alat
peraga dilingkungan belajar setempat
3.
Ketersediaan waktu
untuk mempersiapkannya
4.
Ketersedian sarana dan
fasilitas pendukungnya
5.
Keluwesan, yaitu:
mudah dibawa serta mudah dipergunakan pada waktu kapan dan
digunakan oleh siapa saja.
b.
kelayakan teknis / pedagogis yaitu alat peraga yang dipilih harus memenuhi ketentuan
kualitas sebgai berikut:
1.
Relevan dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
2.
Merangsang motivasi
terjadinya proses belajar yang optimal.
c.
Kelayakan biaya.
Disamping itu alat peraga IPA sederhana yang kita buat
harus memiliki nilai bantu terhadap pelajaran IPA yang dapat kita nyatakan
dengan output pedagogis, yaitu hasil interaksi dari kegunaan alat peraga
dengan yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar. Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat alat peraga
IPA yang sederhana hendaknya bisa diperoleh dari lingkungan sekitar rumah dan
sekolah
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan
pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan
siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.Apa
fungsi dan manfaat media pembelajaran Media berfungsi untuk tujuan intruksi di
mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam
mental maupun dalam bentuk aktifitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat
terjadi. Pengunanaan media pembelajaran memberikan banyak manfaat asalkan guru
dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran, hubungan guru dan siswa
merupakan elemen paling penting dalam system pendidikan.
Dasar pemilihan dan penggunaan
media pembelajaran di SD harus mengacu pada kemampuan guru dalam memilih
media sesuai dengan tujuan yang ingin di capai merupakan pertimbangan penting
dalam proses pembelajaran. Pemilihan media yang kurang tepat akan dapat
mengurangi ke jelasan informasi, pesan atau isi materi ajar yang di berikan,
tetapi justru akan memberi ke kaburan informasi yang di peroleh. Pemilihan
media pembelajaran perlu di lakukan secara lebih cermat dan tepat sasaran.Hal
penting diperhatikan oleh guru SD dalam memilih media yang di sesuaikan dengan
ketersediaan sumber belajar dan aspek lain yang berkaitan dengan tingkat
kemampuan siswa, dan kemampuan guru yang menggunakannya.
No comments:
Post a Comment