Setelah lebih dari 24 jam menempuh perjalanan, pesawat kepresidenan yang membawa Presiden Joko Widodo dan rombongan akhirnya mendarat dengan mulus di landasan udara Andrews, Maryland, Washington DC, Amerika Serikat, Minggu (25/10), waktu AS.
Kabarnya kedatangan Presiden Jokowi ke Amerika merupakan undangan dari Presiden Obama. Keduannya akan membicarakan perihal bagaimana investor AS bisa menanamkan modal di Indonesia. Keduanya juga akan membahas kerja sama dalam bidang pertahanan, maritim dan, energi.
Selain itu, Presiden Jokowi juga dijadwalkan akan bertemu dengan beberapa CEO kelas dunia seperti Google, Microsoft, Apple dan sebagainya. Pertemuannya ini guna membahas usaha digital dan industri kreatif di negara Paman Sam tersebut.
Namun sayangnya, tak seperti kedatangan tamu-tamu kepala negara pada umumnya, kedatangan orang nomor satu Indonesia di Amerika itu rupanya tak disambut meriah oleh pemerintah Paman Sam. Bahkan kehadiran Jokowi terlihat begitu sederhana.
Kedatangan Presiden Jokowi hanya disambut Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Budi Bowoleksono, mewakili pemerintah AS ada duta besar Indonesia untuk Amerika Robert O. Blake, dan kepala protokol AS Peter Selfridge.
Tak ayal prosesi penyambutan yang tak lazim itu pun memicu perdebatan dan menjadi viral di sosial media. Salah satunya seorang Facebooker bernama Nanik Sudaryati, ia sangat mengkritisi sikap Amerika yang terkesan tak mau menyambut Presiden Jokowi dengan baik.
Bahkan Nanik mempermasalahkan mengenai bak sampah dan petugas kebersihan bandara yang tertangkap kamera berada di dekat pesawat kepresidenan. Nanik menilai penyambutan ini sangat kontras berbeda dengan penyambutan Presiden Obama ketika berkunjung ke Indonesia.
Dalam postingannya, Nanik mengunggah salah satu foto kedatangan Presiden Jokowi di Amerika. Nanik menganggap pengamanan dan pensterilan untuk menyambut orang nomor satu di Indonesia tersebut ala kadarnya. sebab dalam foto tersebut ada seorang berbaju orange yang Nanik sebut sebagai cleaning service.
“Pak Jokowi, meski saya tiap hari mengeritik kebijakanmu sebagai Presiden, sungguh pagi ini saya ngenes melihat foto ini. Seperti inikah penyambutan seorang kepala negara berpenduduk 250 juta, di mana Amerika tiap hari mengambil triliunan Rupiah dari negara yg Presidennya bernama Joko Widodo?
Lihatlah, sebelah kiri ada gambar bak sampah dan tukang sampah yg boleh menonton, kalau toh itu tukang sampah bandara, apakah tdk bisa disingkirkan dulu. Sebaliknya lihat, kalau Presiden AS mau datang, sebulan sebelum datang pun Jakarta sudah diudah-udak, semua disterilkan.
Jangankan tukang sampah, yg ada di Bandara waktu Presiden AS datang saja harus sekelas Jenderal semua, itu pun dalam jumlah terbatas.
Gak usah bandingkan dengan Bung Karno yg dijemput Presiden AS waktu berkunjung ke sana, ini sekelas menteri saja nggak ada yg jemput. Padahal kalau Presiden As datang, hadeuh semua pejabat kita gerudukan jemput.
Pak Jokowi, siapakah yg membisikkan Anda harus pergi ke Amerika? Lantas sekarang anda malah dipermalukan. Lagi pula Pak Jokowi, Anda jauh lebih terhormat duduk saja di istana mengawasi atau menginstruksikan pemadaman hutan yg dibakar para konglomerat itu.
Pak Jokowi, Amerika nggak ada hebatnya lagi buat kita, mereka tidak seperti dulu mengimpor tekstil, atau hasil laut yg besar kayak dulu dari Indonesia , tapi sebaliknya mereka terus mengambil sumber daya alam kita,”
Tak lama setelah postingan tersebut diunggah, berbagai komentarpun muncul menanggapi tulisan Nanik tersebut. Alih-alih ingin mencari simpatik, Nanik justru menuai bully atas statmentnya tersebut.
No comments:
Post a Comment