Saturday, February 6, 2016

Setelah Lihat Foto Ini, Masihkah Kita Tak Malu Unggah Foto Makanan Mewah di Socmed?

buruh sedang makan

Masih ingatkah kapan terakhir kali menyantap makanan enak dan memfotonya lalu mengunggahnya ke media sosial? Apalagi kalau apa yang kita makan adalah makanan mewah, sebuah tren sosial yang sedang naik daun akibat perkembangan teknologi dan perkembangan media sosial. Namun apakah kita pernah berpikir, apakah semua orang bisa seberuntung kita dan bisa makan makanan senikmat apa yang kita foto?

Sebuah postingan seorang netizen bernama Yulianto Heru menggugah hati nurani kita, disaat kita mengunggah foto foto makanan mewah dan berkelas di tempat makan atau restoran berkelas masih banyak saudara kita yang bahkan makan di pinggir selokan yang jauh dari kata nikmat dan nyaman? Bahkan tidak terpikirkan sedikitpun oleh mereka untuk mengunggahnya ke media sosial.

Dalam foto ini, Yulianto Heru menulis beberapa kalimat yang menyindir kelakuan orang orang yang hobi memfoto dan memamerkan makanan mereka ke media sosial

“Seorang buruh jalanan sedang menikmati sarapan didepan selokan,,, menyantap sarapan nasi bungkus dengan lahapnya, sampai2 kertas bekas bungkusnya (maaf) dijilati,,, melihat kondisi spt itu, sy sering risih terhadap posting teman2 group WA yg pamer breakfast atau diner dengan makanan yg mewah,,,”

buruh makan
Makan via Facebook

Memang dia adalah buruh, memang dia adalah buruh jalanan, memang hartanya tidak sebanyak harta kita, dia bukan tidak berusaha, hanya saja rezeki yang didapatkannya masih segitu.

Postingan ini mendapatkan respon dari netizen, tidak sedikit yang merasa terharu dan malu dengan foto ini. Karena memang hingga sekarang tidak sedikit netizen yang masih melakukan hal seperti ini setiap harinya. Walaupun begitu, tidak sedikit pula yang menyindir apa yang dilakukan oleh Heru ini. Kalau tidak seperti ini, maka anda tidaklah hidup di Indonesia.

“Kukira gw lebih risih dengan orang yg fotoin orang lagi makan dan menjilatin bungkus makanannya lalu dipost ke fesbuknya seolah2 peduli. Akan lebih baik jika bapak keluar dari mobil dan membelikannya sebungkus nasi lagi, daripada sekedar memotonya dan share ke timeline bapak tanpa ijin. Kasian bapak ini dipermalukan demi ego anda.”

No comments:

Post a Comment