Friday, November 25, 2016

Karakteristik Perkembangan Dan Teori Perkembangan Peserta Didik



A.    Karakteristik Kebutuhan Peserta Didik
1.      Senang bermain : hal ini menuntut guru SD untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang bermuatan permainan lebih-lebih untuk kelas rendah.
2.      Senang bergerak : anak usia SD dapat duduk dengan tenang palinglama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, guur hendaknya merancang model pembelajarn yang memungkinkan anak berpindah atau bergerak (moveable).
3.      Senang bekerja dalam kelompok : aspek-aspek penting dalam proses sosialisasi, seperti belajar memenuhi aturan-aturan kelompok, setia kawan, tidak tergantung pada diterimanya di lingkungan, menerima tanggung jawab, bersaing dengan orang lain secara sehat (sportif).
4.      Senang merasakan, melakukan, memperagakan sesuatu secara langsung : bagi anak SD, penjelasan dari guru tentang materi pelajaran akan lebih dipahami jika anak melaksanakan sendiri, sama halnya dengan memberi contoh bagi orang dewasa.
5.      Anak suka cengeng : pada usia SD, anak masih cengeng dan manja. Mereka selalu ingin diperhatikan dan dituruti semua keinginannya, mereka masih belum madniri dan harus selalu dibimbing.
6.      Anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain : pada usia SD, anak susah dalam memahami apa yang diberikan guru, disini guru harus dapat membuat atau metode yang tepat saat pengajaran di kelas.
7.      Senang diperhatikan : di dalam suatu interaksi sosial, anak biasanya mencari perhatian , mereka senang apabila diperhatikan oleh orang lain.
8.      Senang meniru : anak mencari suatu figur yang sering dia lohat dan dia temui. Mereka kemudian menirukan apa yang dilakukan dan dikenakan oleh orang yang ingin dia tiru.


B.     Ciri-Ciri Perkembangan Anak Pada Usia SD (6-12 tahun)
1.      Perkembangan anak usia dasar 7 tahun memiliki ciri-ciri perkembangan, yaitu :
a.       Fisik : pandangan terbatas, bekerja dengan kepala di atas meja, mengenggam pensil (diujung), dapat menulis dengan rapi, kadang-kadang tegang, suka ruang yang telah ditentukan, sering merasa terluka, bisa nyata atau pura-pura.
b.      Sosial : suka menyendiri, membutuhkan penguatan terus-menerus (aman dan teratur), kadang murung, merasa tidak banyak orang yang menyukainya, tidak suka melakukan kesalahan, kuat perasaan suka dan tidak suka.
c.       Bahasa : pendengar yang baik, pembicara yang tepat, suka dialog, perkembangan kosa kata cepat, berminat dengan bermacam-macam simbol.
d.      Kognisi : suka mengulang pelajaran, butuh akhir kegiatan yang jelas (lengkapi dengan tugas), suka bekerja secara bertahap, suka dibacakan, ingin menemukan bagaiamana suatu benda bekerja.
2.      Perkembangan anak usia dasar 8 tahun memiliki ciri-ciri perkembangan, yaitu :
a.       Fisik : berkerja dengan tergesa-gesa, penuh dengan energi, perlu pelepasan energi secara fisik, kadang sedikit aneh, rentang konsentrasi terbatas.
b.      Sosial : persifat dengan baik (penuh humor), suka bekerja sama, lebih suka kegiatan yang sama dengan teman sejenis, bermasalah dengan aturan dan batasan-batasan, membuat alasan dengan cepat ketika membuat kesalahan.
c.       Bahasa : bicara aktif, melebih-lebihkan dalam bicara, suka dalam menjelaskan gagasan, perluasan kosa kata yang sangat cepat.
d.      Kognisi : suka kegiatan kelompok, suka menghasilkan sesuatu, sering bekerja dengan keras/kuat, mulai mahir dalam keterampilan dasar, mulai merasakan kemampuan keterampilannya.
3.      Perkembangan anak usia dasar 9 tahun memiliki ciri-ciri perkembangan, yaitu :
a.       Fisik : meningkat dalam koordinasi geraknya, tertantang melakukan kegiatan fisik sekuatnya (memaksa), sering terluka, banyak mengeluh pada tubuhnya, menunjukkan kegelisahan dengan mengigit kuku, gigit bibir, memilin-milin rambut.
b.      Sosial : sangat tinggi dalam kompetitif, self aware, tidak sabar, sering merasa khawatir, membuka jarak dengan orang lain, melihat orang dewasa secara tidak konsisten dan sebagai kontrol, sering marah dan berubah-ubah emosinya.
c.       Bahasa : menggunakan kata-kata bersifat deskripsi, senang bermain dalam kata dan bahasa serta informasi, menggunakan kata-kata yang melebih-lebihkan, mencampuradukan bahasa ketika bicara.
d.      Kognisi : senang menghasilkan sesuatu dan mengoreksi diri sendiri, mulai mengenal dunia yang lebih luas, sedikit berimajinasi, mampu beradaptasi dngan beberapa kondisi yang dia hadapi.
4.      Perkembangan anak usia dasar 10 tahun memiliki ciri-ciri perkembangan, yaitu :
a.       Fisik : perkembangan otot besar, sangat membutuhkan waktu di luar ruangan dan tantangan fisik, tulisan tangan cenderung tidak rapi (jika dibandingkan dengan usia 9 tahun), makanan ringan dan waktu istirahat membantu pertumbuhan tubuhnya.
b.      Bahasa : pendengar yang baik, banyak membaca, ekspresif, bekerjasama dan bersaing, bersahabat dan bergembira.
c.       Kognisi : daya ingat cukup produktif, kemampuan pada hal abstrak mulai meningkat, menyukai aturan dan hal-hal yang masuk akal, bangga dengan hasil akademiknya.
5.      Perkembangan anak usia dasar 11 tahun memiliki ciri-ciri perkembangan, yaitu :
a.       Fisik : meningkatnya nafsu makan, gerakan yang stabil, butuh istirahat yang cukup, agak kurang menggunakan kekuatan fisik, kemampuan motorik halusnya baik.
b.      Sosial : peka dan emosinya tidak stabil, bersebrangan pendapat, senang berada di luar rumah, selalu mengikuti kata hati, suka berargumentasi, kesulitan membuat keputusan, memahami keadaan dirinya.
c.       Bahasa : senang berbicara di telpon, bicara kasar, pendebat ulung, mengadopsi bahasa orang dewasa.
d.      Kognisi : suka tugas baru dan berpengalaman untuk merefleksikan tugas berikutnya, berpikir abstrak, mahir memberikan alasan, suka beragumentasi.
6.      Perkembangan anak usia dasar 12 tahun memiliki ciri-ciri perkembangan, yaitu :
a.       Fisik : energi tinggi, butuh banyak istirahat, dorongan pertumbuhan (tanda pubertas), makan itu sangat dipentingkan, pendidikan jasmani sangat dibutuhkan.
b.      Sosial : mulai tampak kepribadian orang dewasa, dapat memberikan alasan yang masuk akal, antusias dan tidak malu-malu, emapti, peduli pada dirinya dan sangat pengertian.
c.       Bahasa : muncul kekasaran (sarkasme), asyik ngrobrol dengan orang dewasa atau teman sebaya dengan bahasa “gaul”.
d.      Kognisi : kemampuan memahami hal yang abstrak meningkat, muncul kemampuan pada keterampilan/area tertentu, dapat dan akan melihat dua sisi dari sebuah argumen.
C.    Teori-Teori Tentang Hakikat Perkembangan Peserta Didik
1.      Teori Psikodinamik : teori psikologi yang berupaya menjelaskan hakikat dan perkembangan tingkah laku (kepribadian) manusia.
2.      Teori Behavioristik : sebuah aliran dalam pembahasan tingkah laku manusia.
3.      Teori Humanistik : tingkah laku manusia tidak dapat dijelaskan sebagai hasil dari konflik-konflik yang tidak disadari maupun hasil pengondisian (conditioning) yang sederhana.
4.      Teori Psikologi Transpersonal : psikologi transpersonal merupakan pengembangan psikolgi humanistik.
5.      Teori Nativisme (Teori Yang Berorientasi Pada Biologi) : teori ini mengemukakan bahwa anak yang lahir telah dilengkapi pembawaan bakat alami, dan pembawaan (native = pembawaan) inilah yang akan menentukan wujud kepribadian seorang anak.
6.      Teori Empirisme : mengemukakan bahawa pengalaman belajar yang diperoleh anak dalam kehidupan sehari-hari didapat dari dunia sekitarnya, yang berupa stimulan-stimulan.
7.      Teori Konvergensi : aliran ini berpandangan bahwa perkembanagn individu itu baik dasar (bakat, keturunan, maupun lingkungan, kedua-duanya memainkan peranan penting).
D.    Perbedaan Individual Peserta Didik
1.      Perbedaan Fisik-Motorik;
2.      Perbedaan Intelegensi;
3.      Perbedaan Kecakapan Bahasa; dan
4.      Perbedaan Psikologis.

No comments:

Post a Comment